Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang: 12 Penumpang Tewas
PADANG PANJANG - Sebuah kecelakaan maut menimpa bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan nomor polisi B 7512 FGA di kawasan perbukitan sebelum memasuki Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa pagi, 6 Mei 2025, sekitar pukul 08.15 WIB. Bus nahas yang dalam perjalanan dari Medan menuju Bekasi ini terguling, diduga akibat mengalami rem blong saat melintasi jalur menurun dan curam.
Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, saat dikonfirmasi awak media melaporkan bahwa, dari total 35 penumpang di dalam bus, 12 di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, 23 penumpang lainnya mengalami luka-luka, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
"Bus mengalami rem blong saat menuruni turunan tajam," jelas AKBP Kartyana, menambahkan bahwa seluruh korban telah berhasil dievakuasi.
Jenazah para korban tewas dibawa ke RSUD Padang Panjang untuk proses identifikasi. Hingga Selasa sore, seluruh 12 korban meninggal dunia telah berhasil diidentifikasi oleh pihak rumah sakit.
Identitas 12 Korban Tewas:
* Atas Silaen (30) — Warga Lumban Pinasa, Habinsaran, Toba, Sumatera Utara.
* Aryudi (38) — Warga Bangun Sari, Tanjung Morawa, Deli Serdang.
* Nurul Mayasari (30) — Asal Banglas Barat, Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti, Riau.
* Meleaki Sinaga (74) — Dari Negeri Dolok, Dolok Panribuan, Simalungun.
* Desrita Nainggolan (50) — Warga Sipolha Horisan, Simalungun.
* Romaida Sitanggang (74) — Tinggal di Sipolha Horisan, Simalungun.
* Karmina Gultom (74) — Dari Negeri Dolok, Dolok Panribuan, Simalungun.
* Etrick Gustaf Wenas (26) — Warga Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
* Sri Rejeki (36) — Dari Bencahlesung, Tenayan Raya, Pekanbaru.
* Rema Andini Pane (1,5 tahun) — Bayi perempuan asal Pekanbaru.
* Naufal Rehan Pane (6 tahun) — Bocah lelaki asal Pekanbaru.
* Riski Agustini Lubis (32) — Identitas lengkap masih ditelusuri.
Tragedi ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan dalam transportasi umum, khususnya bus antarprovinsi. Dugaan rem blong sebagai penyebab utama memunculkan desakan dari masyarakat agar pihak terkait, seperti Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan, memperketat pengecekan rutin dan kelayakan teknis armada bus serta melakukan audit menyeluruh terhadap perusahaan otobus. (And)