Misteri Gedung Praktik Mangkrak di Padang Timur: Proyek Rampung Tapi Terbengkalai, Pejabat Bungkam

PADANG - Di tengah hiruk pikuk permukiman padat penduduk di Kelurahan Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, berdiri sebuah bangunan yang kontras. Dari luar, ia tampak baru, bahkan megah dengan cat yang mungkin dulunya cerah. Namun, kesan itu pudar seiring pandangan mendekat. Pintu-pintunya rapat terkunci, permukaannya mulai dihinggapi debu dan kusam, bahkan di beberapa titik, retakan mulai terlihat di daun pintu. Tak ada tanda-tanda kehidupan, apalagi aktivitas belajar mengajar atau praktik seperti tujuan awalnya.

Bangunan ini adalah bagian dari Proyek Pembangunan Program Pengelolaan Pendidikan Gedung Ruang Praktik beserta Perabotnya, sebuah inisiatif pemerintah yang sedianya menjadi wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan atau mengikuti program pendidikan kesetaraan. Proyek ini dikerjakan oleh CV Utama Konstruksi dan dilaporkan telah rampung secara fisik, termasuk pengadaan perabot lengkap di dalamnya. Namun, alih-alih dipenuhi suara aktivitas, gedung ini justru menyepi, seolah menjadi "monumen" proyek yang tak kunjung diresmikan atau dimanfaatkan.

Kondisi ini tentu saja menimbulkan kebingungan dan keresahan di kalangan warga sekitar. Mereka menyaksikan pembangunan gedung itu dari awal hingga selesai, namun tak pernah melihat ada kegiatan di dalamnya.

"Kami lihat sudah selesai dibangun beberapa waktu lalu. Gedungnya bagus, perabotnya juga katanya sudah ada di dalam," tutur seorang warga yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di sekitar lokasi, Rabu (14/05/2025). "Tapi anehnya, sampai sekarang kok tidak pernah dipakai? Sepi saja, tidak ada kegiatan sama sekali."

Mereka pun mempertanyakan alokasi anggaran yang sudah dikeluarkan untuk fasilitas yang kini seperti terbengkalai. Padahal, lanjut warga tersebut, gedung ini sangat potensial jika dimanfaatkan sesuai peruntukannya untuk kegiatan pendidikan non-formal, pelatihan keterampilan, atau program kesetaraan yang dibutuhkan masyarakat, terutama di lingkungan sekitar.

"Sangat disayangkan kalau dibiarkan begini saja. Bangunan bagus dan perabotnya dibiarkan rusak percuma. Padahal, kalau diaktifkan, bisa sangat berguna bagi banyak orang yang ingin belajar atau meningkatkan diri di sini," tambahnya penuh harap.

Kondisi gedung ruang praktik yang diduga mangkrak ini sontak menimbulkan tanda tanya besar mengenai perencanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban dalam pelaksanaan proyek publik di Kota Padang. Siapa yang seharusnya memastikan fasilitas ini segera berfungsi? Mengapa bangunan yang sudah siap pakai ini justru dibiarkan kosong dan mulai mengalami kerusakan?

Awak media mencoba mencari jawaban atas kondisi ini dengan menghubungi pihak yang paling bertanggung jawab, yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang. Melalui panggilan telepon seluler dan pesan WhatsApp, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, dicoba untuk dimintai keterangan. Upaya serupa juga dilakukan terhadap Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pendidikan Kota Padang, yang akrab disapa Wel.

Namun, hingga berita ini ditulis, baik Yopi Krislova maupun Wel memilih 'bungkam'. Tidak ada jawaban, tidak ada respons, hanya keheningan yang semakin mempertebal misteri di balik terbengkalainya gedung praktik tersebut.

Kebungkaman dari pejabat dinas terkait ini tentu saja semakin memperkuat dugaan adanya sesuatu yang 'tidak beres' dalam pengelolaan proyek ini, atau setidaknya, ketiadaan akuntabilitas publik. Masyarakat kini menanti penjelasan resmi dan langkah konkret dari Pemerintah Kota Padang agar "tugu" proyek pendidikan di Parak Karakah ini tidak terus menjadi simbol ketidakpastian dan pemborosan, melainkan segera bertransformasi menjadi pusat kegiatan belajar yang bermanfaat bagi warga. 

Berita ini akan terus kami update seiring dengan perkembangan informasi dari pihak terkait. (And)


Topik Terkait

Baca Juga :