"Pelayanannya Luar Biasa!" - Kisah Buk Yurnalis di UGD RS UNAND
PADANG - 18 MEI 2025 - Di tengah hiruk pikuk Kota Padang, berdiri megah Rumah Sakit Universitas Andalas (RS UNAND), satu-satunya rumah sakit Tipe B di kota ini dengan kapasitas 202 tempat tidur. RS ini bukan sekadar bangunan pencakar langit berisi peralatan canggih dan tim medis ahli, namun juga menjadi tumpuan harapan bagi ribuan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal tak jauh dari kompleksnya. Salah satunya adalah Buk Yurnalis, warga Kelurahan Lambung Bukit.
Bagi Buk Yurnalis, keberadaan RS UNAND di dekat tempat tinggalnya adalah sebuah berkah. Bukan hanya karena kedekatannya secara geografis, melainkan janji pelayanan prima yang sering ia dengar. RS UNAND memang dikenal dengan layanan unggulannya seperti Onkologi Terpadu dan Intensive Care yang lengkap (NICU, PICU, ICU, CVCU), didukung oleh barisan dokter spesialis yang sebagian besar berstatus konsultan. Fasilitas modern dan statusnya sebagai Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri yang juga menjalankan fungsi pendidikan dan penelitian di bawah naungan Universitas Andalas, memberinya reputasi yang solid.
Namun, bagi Buk Yurnalis, semua deskripsi teknis tentang tipe rumah sakit, kapasitas, atau fasilitas canggih seringkali terasa abstrak. Yang terpenting baginya adalah bagaimana sentuhan kemanusiaan itu terasa saat ia atau keluarganya membutuhkan pertolongan. Dan pengalaman pribadinya baru-baru ini memberinya bukti nyata.
Dengan nada haru dan syukur, Buk Yurnalis menuturkan pengalamannya saat harus mencari pertolongan medis di RS UNAND. "Alhamdulillah, untuk pelayanan nya RS Unand luar biasa," ujarnya membuka cerita. Saat itu, kondisi kesehatannya menuntutnya untuk segera ke rumah sakit. Tanpa berpikir panjang, ia pun diantar anaknya menuju RS UNAND yang tak berapa jauh dari rumahnya.
Setibanya di sana, ia langsung diarahkan ke ruang UGD. Kekhawatiran akan antrean panjang atau proses yang berbelit-belit sirna seketika. "Begitu kita sampai di RS Unand langsung menuju ruang UGD, tak berapa lama setelah itu kita langsung diperiksa oleh dokter," kenangnya, matanya memancarkan rasa lega. Kecepatan respons ini memberinya kepastian di tengah kecemasan akan kondisi kesehatannya.
Sang dokter pun dengan sigap melakukan pemeriksaan. Bukan hanya tindakan medis, namun juga komunikasi yang menenangkan. "Setelah diberi wejangan mengenai kesehatan, lalu kita diberi obat," lanjut Buk Yurnalis. Ia merasa didengarkan, dipahami, dan diberikan solusi yang tepat saat itu juga. Pelayanan yang cepat, tanggap, dan humanis ini meninggalkan kesan mendalam baginya.
Pengalaman Buk Yurnalis ini seolah menjadi cerminan dari komitmen RS UNAND yang tertulis: "memberikan layanan terbaik bagi pasien dan menjadikan pasien sebagai prioritas utama." Lebih dari sekadar infrastruktur dan keahlian medis, kisah ini menunjukkan bahwa di balik statusnya sebagai rumah sakit rujukan regional yang canggih dan pusat pendidikan, RS UNAND berhasil menyentuh hati masyarakat biasa melalui pelayanan yang sigap dan penuh perhatian, menjadikan setiap pasien, seperti Buk Yurnalis, merasa dihargai dan ditangani dengan sepenuh hati. (Anda)