Saat Api Mengamuk di Jati Baru, Wali Kota dan Wawako Jadi "Si Tawa Si Dingin" bagi Korban Kebakaran Padang Timur

PADANG – Malam kelam nan mencekam menyelimuti Jalan Situjuh III, Kelurahan Jati Baru, Padang Timur. Kobaran api jingga melahap habis rumah yang selama ini menjadi saksi kehidupan keluarga Suci Vormoni. Pukul 19.22 WIB, Sabtu (3/5/2025), "Si Jago Merah" mengamuk tak terperi, menyisakan puing dan lara yang mendalam. Dalam sekejap, tempat bernaung itu lenyap, meninggalkan Suci dan keluarganya tanpa atap di bawah langit malam.

Duka yang merayap pekat tak hanya dirasakan oleh keluarga korban. Kabar musibah ini dengan cepat sampai ke telinga pimpinan Kota Padang. Tak menunggu surya terbit, Wali Kota Padang Fadly Amran didampingi Wakil Wali Kota Maigus Nasir, bergegas mendatangi lokasi. Di tengah sisa bara api yang masih mengepul dan aroma hangus yang menusuk hidung, keduanya hadir bukan sekadar menengok, melainkan menjadi "Si Tawa Si Dingin", penyejuk di tengah badai kesedihan yang mendera keluarga Suci.

Dalam balutan keprihatinan yang tulus, Fadly Amran dan Maigus Nasir menyerahkan uluran tangan pemerintah daerah. Paket bantuan yang berisi kebutuhan pokok dan sandang diserahkan langsung kepada Suci Vormoni. Raut wajah lelah dan duka Suci tak bisa menyembunyikan sedikit senyum dan kelegaan saat menerima bantuan tersebut. "Terimakasih atas bantuannya pak," ucap Suci lirih, suaranya tercekat menahan haru.

Di lokasi yang masih basah oleh air pemadam, Wali Kota Fadly Amran menyampaikan rasa dukanya. "Kami turut prihatin atas musibah yang menimpa keluarga Ibu Suci. Semoga cobaan ini tidak membuat patah arang, dan tetap semangat menata kembali kehidupan," ujarnya penuh empati. Beliau berharap, bantuan yang diserahkan, meliputi beras, mie instan, family kit, kidware, selimut, kasur, terpal, makanan anak-anak, pakaian dewasa, lampu emergency, kain sarung, dan logistik lainnya, bisa sedikit meringankan beban berat yang dipikul korban.

Sementara rumah mereka kini tinggal arang, keluarga Suci Vormoni terpaksa menumpang di kebaikan hati tetangga serta mendirikan tenda darurat seadanya.

Kebakaran dahsyat di Jalan Situjuh III ini memang tidak merenggut korban jiwa, namun kerugian materiil ditaksir mencapai angka fantastis, menembus Rp700 juta. Bangunan yang terbakar, dengan luas sekitar 250 meter persegi, tak hanya meludeskan rumah tinggal utama, tapi juga sejumlah kamar kos yang berada di dalamnya.

Di balik duka, ada cerita tentang gerak cepat para penjinak api. Kepala Dinas Kebakaran Kota Padang, Budi Payan, menuturkan bahwa personelnya langsung meluncur begitu laporan diterima. Tujuh unit armada pemadam dengan 70 personel berjibaku, saling bahu membahu memadamkan amukan api. Kesigapan mereka patut diacungi jempol, berkat kerja keras tersebut, api berhasil dilokalisir dan tidak merembet ke sepuluh bangunan lain yang berdiri rapat di sekitarnya. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap apa sebenarnya yang memicu insiden nahas ini. (And) 


Topik Terkait

Baca Juga :