Jembatan Harapan di Jantung Pauh: Merajut Akses dan Konektivitas Kesehatan di Padang
PADANG — Di bawah langit cerah Kota Padang, sebuah babak baru telah dibuka untuk meningkatkan denyut nadi pelayanan kesehatan dan pendidikan. Pada Selasa, 17 Juni 2025, akses menuju Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand) tidak lagi sekadar jalan, melainkan sebuah jembatan harapan yang kini tegak berdiri kokoh. Jembatan baru nan vital ini, yang dengan anggun menghubungkan kawasan kampus Universitas Andalas dengan rumah sakit rujukan tersebut, telah diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.
Momen sakral pengguntingan pita menjadi penanda dimulainya era baru konektivitas. Dengan senyum mengembang, Gubernur Mahyeldi memimpin prosesi tersebut, didampingi oleh wajah-wajah kunci di balik terwujudnya mimpi ini: Dr. Ir. Era Sukma Munaf, S.T., M.M., MT, Kepala Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat yang visioner; Rektor Universitas Andalas yang bangga; serta jajaran pimpinan RS Unand yang penuh dedikasi. Kehadiran Sekretaris Dinas PUPR Kota Padang, Imral Fauzi, yang mewakili Kepala Dinas PUPR, Camat Pauh, bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat setempat, semakin mengukuhkan bahwa jembatan ini adalah buah kolaborasi sejati dari berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan.
Denyut Nadi Baru bagi Pelayanan Publik
Pembangunan jembatan ini bukan sekadar proyek infrastruktur biasa; ia adalah manifestasi nyata dari komitmen pemerintah daerah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah Kota Padang menyambut peresmian ini dengan tangan terbuka, memahami betul bahwa akses yang lebih cepat dan aman adalah fondasi bagi penguatan layanan kesehatan dan pendidikan, khususnya di kawasan Pauh yang terus berkembang.
"Jembatan ini dinilai akan menjadi jalur vital bagi pasien, tenaga medis, mahasiswa, dan masyarakat sekitar," tutur Era Sukma dengan keyakinan, menggambarkan betapa strategisnya jembatan ini. Lebih dari sekadar memperlancar arus kendaraan, jembatan ini adalah simpul yang diharapkan dapat mempererat konektivitas antara pusat pendidikan tinggi yang gemilang dengan fasilitas kesehatan rujukan terkemuka di Sumatera Barat. "Ini akan jadi akses strategis yang sangat dibutuhkan warga Pauh. Kami berterima kasih atas sinergi antara Pemprov, Unand, dan Pemko Padang," tambahnya, merangkum optimisme yang dirasakan.
Gubernur Mahyeldi sendiri menegaskan bahwa cakupan manfaat jembatan ini jauh melampaui batas-batas institusi. "Pembangunan jembatan ini bukan hanya untuk kepentingan Unand semata," tegasnya, "tetapi juga untuk mempercepat pelayanan publik dan mendukung pengembangan wilayah secara menyeluruh." Sebuah pernyataan yang menggarisbawahi visi besar di balik setiap tiang pancang jembatan.
Kini, jembatan yang gagah ini telah resmi dibuka. Ia bukan hanya penghubung fisik antara dua titik geografis, melainkan jembatan simbolis yang merajut asa, mempercepat mobilitas, meningkatkan keselamatan, dan yang terpenting, memperkuat kolaborasi lintas sektor. Di setiap kendaraan yang melintas dan setiap langkah kaki yang menapak di atasnya, jembatan ini akan terus menjadi saksi bisu kemajuan dan sinergi di jantung Kota Padang. (And)