Juru Parkir Arogan di Pantai Padang Diberhentikan, Wisatawan Kini Bisa Bernapas Lega

PADANG - 2 JUNI 2025 – Kisah ketidaknyamanan wisatawan di Pantai Padang akibat ulah juru parkir arogan akhirnya mencapai titik terang. Pemerintah Kota Padang mengambil tindakan tegas dengan memecat seorang juru parkir wanita yang sempat viral di media sosial karena melontarkan amarah kepada pengunjung. Kejadian ini, yang terjadi pada Minggu malam (1/6), tak hanya mencoreng citra pariwisata lokal, tetapi juga menimbulkan keresahan di kalangan wisatawan.


“Juru parkir itu sudah kita berhentikan,” tegas Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Ances Kurniawan, pada Senin (2/6). Pengusutan lebih lanjut mengungkap fakta mengejutkan: juru parkir wanita yang terlibat cekcok itu ternyata bukan petugas resmi. Ia hanya menggantikan suaminya yang seharusnya bertugas pada malam itu.

Ances menjelaskan bahwa informasi yang mereka terima mengindikasikan bahwa wanita tersebut seringkali menggantikan suaminya, dan sayangnya, kerap terlibat adu mulut serta bertengkar dengan pengunjung. “Kami dapat informasi, ternyata yang bersangkutan sebelumnya sering menggantikan suaminya, kerap marah-marah dan bertengkar dengan pengunjung. Mulai hari ini, suami istri sudah kami berhentikan dan tidak lagi terikat kontrak sebagai juru parkir,” tegas Ances, menyoroti keseriusan pemerintah dalam menjaga kenyamanan wisatawan.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Dinas Perhubungan. Ances mengimbau seluruh petugas parkir di Pantai Padang untuk selalu menjaga etika dan mengutamakan kenyamanan pengunjung. Ia tak ingin insiden serupa terulang kembali. “Jika ada juru parkir yang kedapatan melakukan hal yang sama, akan kami tindak tegas dan berhentikan,” ujarnya, memberikan peringatan keras kepada seluruh jajarannya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indrasyani, juga mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan pengalaman wisatawan. Pihaknya telah melarang pedagang yang selama ini memenuhi sepanjang jalan Olo Ladang untuk berjualan di area batu grip pantai. Mulai Senin ini, seluruh pedagang di kawasan tersebut telah disurati, memastikan tidak ada lagi kursi, gerobak, atau lapak yang menghalangi pemandangan pantai.
“Pedagang hanya dibolehkan berjualan di tempat asalnya, tidak boleh lagi di sepanjang batu grip,” ungkap Yudi Indrasyani. Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan. Tujuannya adalah untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi pengunjung, menjaga keindahan alami pantai, dan memastikan pandangan ke arah laut tidak terhalang.

Yudi juga mengimbau kepada seluruh pedagang yang berjualan di destinasi wisata untuk selalu menjaga sikap dan perilaku. Baginya, kenyamanan pengunjung adalah kunci utama. “Apabila pengunjung tidak nyaman, imbasnya tentu kepada para pedagang juga,” kata Kadis Pariwisata Kota Padang itu, mengingatkan bahwa keramahan adalah investasi penting bagi kelangsungan usaha mereka.

Insiden viral cekcok antara juru parkir perempuan dengan pengunjung di jalan Olo Ladang, Pantai Padang, pada Minggu malam (1/6) menjadi pemicu utama serangkaian tindakan tegas ini. Video tersebut menunjukkan juru parkir yang meminta uang parkir sambil marah-marah kepada pengunjung yang baru saja duduk menikmati keindahan Pantai Padang, sebuah tindakan yang segera memicu reaksi negatif luas di berbagai platform media sosial. Kini, dengan langkah-langkah konkret yang diambil pemerintah, diharapkan Pantai Padang dapat kembali menjadi destinasi yang ramah, nyaman, dan memikat bagi setiap wisatawan. (And)


Topik Terkait

Baca Juga :