-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Menjaga Denyut Kehidupan: BWSS V Revitalisasi Embung Kayu Tanduk

    Jumat, 27 Juni 2025, Juni 27, 2025 WIB Last Updated 2025-06-28T02:06:00Z

    Pagi itu, Embung Kayu Tanduk membentang tenang, permukaannya bagai sehelai kaca raksasa yang memantulkan gumpalan awan-awan putih, menari-nari di ketinggian langit. Panorama alam yang memukau, dengan lereng Gunung Merapi sebagai latar belakang, terpahat bening dalam wadah air yang luas ini, seolah menjadi lukisan hidup yang tak pernah usai.

    Terletak strategis di ruas jalan nasional Padang - Bukittinggi, di Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Embung Kayu Tanduk bukan sekadar danau buatan biasa. Ia adalah denyut nadi kehidupan bagi masyarakat petani di sekitarnya, salah satu sumber air baku vital yang tak ternilai harganya. Keberadaannya adalah bukti nyata peran krusial Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V Padang) dalam mengukuhkan ketahanan pangan nasional di bumi Ranah Minang.


    Fungsinya merentang luas, jauh melampaui sekadar irigasi. Embung ini menjelma menjadi penjaga keseimbangan alam, wadah raksasa yang menampung air hujan untuk meredakan ancaman banjir, sekaligus benteng konservasi air tanah yang menjamin ketersediaan air untuk generasi mendatang. Ia adalah jantung yang terus memompa kehidupan, memastikan setiap tetesnya sampai ke lahan-lahan pertanian yang subur.


    Namun, seperti halnya setiap ciptaan, fungsionalitas Embung Kayu Tanduk juga membutuhkan sentuhan perawatan. Gulma yang tumbuh subur di genangan airnya bak tirai yang perlahan-lahan mengancam kapasitas dan kualitasnya. Menyadari hal ini, BWSS V Padang tak tinggal diam. Sebuah pekerjaan besar, pengangkatan gulma, baru saja rampung dikerjakan. Sebuah langkah proaktif untuk memastikan Embung Kayu Tanduk tetap menjalankan perannya dengan optimal.


    "Embung Kayu Tanduk merupakan salah satu tempat sumber air baku yang diperlukan untuk lahan pertanian masyarakat sekitar," tutur Satriawan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) OP-SDA II BWSS V Padang, saat dihubungi awak media pada Kamis, 26 Juni 2025. Sosok yang tak asing lagi di kancah pengelolaan sumber daya air Sumatera Barat ini, menjelaskan dengan lugas pentingnya menjaga kualitas dan kapasitas tampungan embung. "Untuk itu... menjaga kualitas air dan kapasitas tampungan embung harus dilakukan, dan baru-baru ini kami telah melakukan giat pekerjaan pengangkatan gulma pada daerah genangan embung," imbuhnya, suaranya memancarkan komitmen.


    Satriawan kemudian merinci detail Embung Kayu Tanduk, sebuah mahakarya infrastruktur yang memiliki genangan seluas 15.690 meter persegi, dengan volume tampungan mencapai 39.241 meter kubik. Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari potensi luar biasa yang terkandung di dalamnya.


    Di balik fungsi primer sebagai sumber air baku, Embung Kayu Tanduk menyimpan potensi tersembunyi yang sayang jika tak dioptimalkan. Posisinya yang strategis, berpadu sempurna dengan keindahan panorama alam di sekelilingnya, menjadikannya kanvas kosong yang siap dilukis dengan sentuhan ekonomi kreatif. Bayangkan, sebuah "rest area" resmi bagi para pengendara yang melintas, tempat mereka dapat sejenak melepas lelah, menikmati keindahan, dan mungkin, mencicipi kuliner khas setempat.


    Harapan besar kini tertumpu pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. Dengan sentuhan kreativitas, inovasi, dan sedikit tambahan infrastruktur penunjang, Embung Kayu Tanduk dapat bertransformasi menjadi lebih dari sekadar waduk. Ia bisa menjadi magnet ekonomi baru, membuka peluang bagi pertumbuhan UMKM, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Embung Kayu Tanduk, sebuah cermin langit yang siap memantulkan cahaya kemajuan dan harapan. (And) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini