PAYAKUMBUH - 15 JULI 2025 - Di tengah hiruk pikuk kehidupan dan dinamika politik, sosok-sosok yang mengedepankan kepedulian sosial selalu meninggalkan jejak kehangatan. Salah satunya adalah Ir. Irfendi Arbi, M.P., mantan Bupati Lima Puluh Kota yang dikenal luas akan kepeduliannya terhadap sesama. Baru baru ini beliau kembali menunjukkan sisi humanisnya dengan menyambangi kediaman Bapak Edward dan Ibu Rahmadona dalam sebuah momen yang penuh berkah.
Kunjungan Irfendi Arbi kali ini bukanlah dalam kapasitas formal atau agenda politik, melainkan sebuah bentuk silaturahmi yang tulus dan menghangatkan hati. Beliau hadir untuk berbagi kebahagiaan dalam acara Syukuran Khitan putra Bapak Edward dan Ibu Rahmadona, Fadlan Al-Gifhary. Sebuah perayaan kecil yang sakral, menandai babak baru dalam kehidupan seorang anak laki-laki, menjadi semakin istimewa dengan kehadiran tokoh masyarakat yang dihormati ini.
Suasana di kediaman Bapak Edward dan Ibu Rahmadona begitu hangat, dipenuhi senyum dan tawa. Dalam potret yang terekam, terlihat Irfendi Arbi yang mengenakan kemeja biru muda dan peci hitam, bersalaman erat dengan Bapak Edward. Di latar belakang, Ibu Rahmadona dengan balutan hijab cokelat, memancarkan raut kebahagiaan dan kelegaan, sementara Fadlan Al-Gifhary, sang putra yang menjadi fokus acara, berdiri di dekatnya.
Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan cerminan dari filosofi hidup Irfendi Arbi yang selalu mengutamakan hubungan personal dan kepedulian terhadap masyarakat. Di mata banyak warga Lima Puluh Kota, beliau bukan hanya seorang mantan pemimpin, tetapi juga seorang sahabat dan bapak yang selalu siap mendengarkan dan berbagi. Kehadirannya di tengah keluarga Bapak Edward dan Ibu Rahmadona seolah menegaskan bahwa tali persaudaraan dan gotong royong adalah nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu, bahkan setelah masa jabatan usai.
Bagi keluarga Edward dan Rahmadona, kehadiran Irfendi Arbi tentu menjadi kehormatan sekaligus kenangan manis yang tak terlupakan. Momen syukuran khitan Fadlan Al-Gifhary menjadi lebih berkesan dengan sentuhan personal dari seorang tokoh yang pernah memimpin daerah mereka. Ini adalah bukti bahwa pemimpin sejati meninggalkan warisan bukan hanya dalam bentuk pembangunan fisik, tetapi juga dalam bentuk hubungan manusiawi yang kuat dan abadi.
Di tengah kesibukan dan tuntutan hidup modern, kisah ini menjadi pengingat pentingnya untuk meluangkan waktu, berbagi kebahagiaan, dan mempererat tali silaturahmi. Irfendi Arbi telah memberikan contoh nyata bahwa kepedulian dan kebersamaan adalah fondasi terkuat dalam membangun masyarakat yang harmonis dan penuh berkah. (And)