SUMBAR - 22 AGUSTUS 2025 - Di tengah perbukitan hijau yang membelah ruas jalan nasional Lubuk Selasih-Surian, sebuah proyek infrastruktur vital sedang bergulir. Jembatan Aie Dingin, yang selama ini menjadi nadi penghubung Kabupaten Solok dengan berbagai daerah penting di Sumatera Barat, kini sedang dalam tahap penggantian. Proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan sebuah harapan baru bagi kelancaran transportasi dan denyut ekonomi masyarakat.
Tim Jurnalis KJI (Kolaborasi Jurnalis Indonesia) tiba di lokasi, disambut dengan pemandangan aktivitas yang dinamis. Alat-alat berat mulai menggerus tanah, sementara para pekerja sibuk dengan peran masing-masing, mengenakan APD lengkap sesuai standar K3. Pemandangan ini seolah menjadi simbol dimulainya sebuah babak baru.
Di lokasi, Efrianto (42), seorang warga lokal, berbagi ceritanya. Ia menuturkan bahwa proyek ini baru saja dimulai, namun semangatnya sudah terasa. "Pekerjaan ini ditargetkan selesai akhir Desember 2025," ungkapnya, merujuk pada informasi yang ia dengar dari pihak kontraktor. Rincian proyek terpampang jelas di papan informasi yang terpasang di pinggir jalan. Proyek strategis nasional ini berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bina Marga dan didanai oleh APBN. PT Aruphadatu Mandiri bertindak sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan dari konsultan supervisi PT Ekki Gamindo Perkasa dan PT Argi Pratama Komultan.
Seorang konsultan supervisi berinisial Gusman terlihat berjibaku di lapangan. Keyakinan mereka akan penyelesaian proyek yang tepat waktu terlihat jelas. "Alhamdulillah, pekerjaan sudah dimulai. Tahap awal persiapan dan pelaksanaan sudah berjalan. Insya Allah, akhir Desember 2025 jembatan ini bisa tuntas," ujar Gusman, sebagaimana ditirukan oleh Efrianto dan Fauzan, pelaksana lapangan dari PT Aruphadatu Mandiri.
Momon (42), seorang pedagang yang setiap hari melintasi lokasi, menambahkan cerita. Ia sering melihat Rai Fraja Novfandro, ST., M.Sc, PPK PJN Wilayah II, memantau langsung proyek. "Pak Rai selalu memastikan semua pekerjaan sesuai perencanaan, agar hasilnya benar-benar bermanfaat," jelas Momon.
Kondisi di lapangan menunjukkan profesionalisme yang tinggi. Papan informasi proyek terpasang jelas, dilengkapi rambu peringatan dan jalur pengalihan kendaraan. Semua ini menandakan pekerjaan berjalan dengan tertib dan transparan. Jembatan Aie Dingin, yang merupakan akses vital penghubung, nantinya akan mempermudah arus transportasi, mengurangi biaya logistik, dan membuka potensi ekonomi daerah yang lebih besar.
Masudi, ST., MT, Kepala Satker PJN Wilayah II Provinsi Sumatera Barat, memberikan pandangan yang lebih dalam. Baginya, proyek ini bukan sekadar tugas, melainkan sebuah amanah. "Bagi kami, pekerjaan ini bukan sekadar proyek, tetapi amanah untuk mendukung kelancaran hidup masyarakat. Insya Allah, akhir tahun (2025) masyarakat sudah bisa menikmati manfaatnya," ujarnya penuh optimisme.
Dengan komitmen dari semua pihak-kontraktor, konsultan, dan pemerintah-proyek penggantian Jembatan Aie Dingin ini diharapkan akan selesai tepat waktu, memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat Sumatera Barat. (And/Ef)