-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Dukung Penulisan Sejarah, Barlius Kadisdik Sumbar Hadir di Hotel UNP

    Jumat, 01 Agustus 2025, Agustus 01, 2025 WIB Last Updated 2025-08-02T05:28:13Z

    PADANG - Aula Hotel UNP (31 Juli 2025) hari itu dipenuhi oleh para penjaga ingatan bangsa. Suasana khidmat namun penuh semangat terasa sejak pagi, ketika puluhan tokoh terkemuka, mulai dari sejarawan senior, guru-guru sejarah yang berdedikasi, akademisi yang haus pengetahuan, hingga jurnalis kawakan, berkumpul dalam sebuah acara yang sangat penting: Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia.


    Acara yang diinisiasi oleh Direktorat Sejarah dan Permuseuman, di bawah naungan Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI ini, merupakan bentuk kolaborasi erat dengan Departemen Sejarah FIS Universitas Negeri Padang. Tujuannya satu, merajut kembali narasi sejarah bangsa yang kuat, akurat, dan menyeluruh untuk generasi mendatang.

    Salah satu wajah yang menonjol di antara para hadirin adalah Drs. Barlius, MM, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Dengan senyum ramah dan balutan batik elegan, beliau hadir sebagai representasi pemerintah daerah yang peduli terhadap pentingnya pendidikan sejarah. Dalam salah satu momen, ia terlihat menerima cenderamata berupa buku, sebuah simbol apresiasi dan komitmen terhadap literasi sejarah. Kehadiran Barlius menegaskan bahwa penulisan sejarah bukan hanya urusan akademisi, melainkan tanggung jawab kolektif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemangku kebijakan di bidang pendidikan.


    Diskusi berlangsung dinamis. Para peserta saling bertukar gagasan, berdebat konstruktif, dan menyumbangkan pandangan kritis terhadap draf buku sejarah yang sedang disusun. Di atas panggung, di bawah sorotan lampu, terpajang spanduk besar yang menjadi latar belakang acara, seolah menjadi saksi bisu dari setiap kata yang diucapkan. Topik-topik sensitif dan perdebatan metodologi menjadi bagian tak terpisahkan dari diskusi tersebut, semuanya demi satu tujuan: memastikan bahwa buku sejarah Indonesia yang akan terbit nanti adalah karya terbaik.

    Menjelang akhir acara, seluruh peserta inti dan penyelenggara berkumpul di panggung untuk sesi foto bersama. Drs. Barlius, MM, berdiri gagah di tengah-tengah, dikelilingi oleh para sejarawan dan akademisi. Bersama-sama, mereka membentuk isyarat tangan yang penuh makna, sebuah simbol persatuan dan harapan. Di belakang mereka, puluhan pasang mata dari para peserta lainnya, mulai dari mahasiswa hingga guru, turut mengabadikan momen ini. Momen itu adalah gambaran nyata dari semangat kebersamaan dalam membangun fondasi sejarah yang kokoh.


    Diskusi ini bukan hanya sekadar pertemuan, melainkan sebuah proses penting untuk memastikan bahwa buku sejarah Indonesia yang baru dapat merefleksikan keragaman, perjuangan, dan pencapaian bangsa dengan lebih baik. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat, akademisi, dan pemerintah daerah seperti yang ditunjukkan oleh Bapak Barlius, masa depan pendidikan sejarah di Indonesia tampak semakin cerah. Kota Padang pada hari itu menjadi saksi bisu, bahwa sejarah bukanlah sekadar masa lalu, tetapi sebuah fondasi yang terus dirajut bersama untuk masa depan. (And) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini