PADANG - 13 SEPTEMBER 2025 - Dalam keheningan pagi di Pauh, Padang, sebuah kisah baru terukir di atas beton yang membentang. Kisah tentang harapan yang menjadi nyata, terangkum dalam jejak roda dan tawa anak-anak yang kini riang bersepeda di atas jalan yang kokoh. Jalan lingkung ini, lebih dari sekadar jalur transportasi, adalah nadi kehidupan yang mengalirkan semangat baru bagi seluruh warga.
Sebelumnya, jalan ini hanyalah guratan tanah yang lusuh dan bekerikil, merana saat hujan datang, menelan impian dan langkah-langkah kaki. Wandi, seorang warga Pauh berusia 47 tahun, masih teringat betapa sulitnya melintasi jalanan yang becek dan licin. Setiap tetes hujan seakan menjadi penghalang bagi aktivitas, membatasi gerak dan cita-cita. Namun kini, kesulitan itu telah sirna, digantikan oleh rasa syukur yang mendalam.
Jalan ini adalah buah dari kerja keras dan visi Pemerintah Kota Padang, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Dengan program “Penyelenggaraan Jalan,” sebuah proyek bernama “Pembangunan Jalan Paket 2” diwujudkan. Proyek senilai Rp 807.898.404,21 ini dikerjakan oleh CV. ARSYNO BANGUN UTAMA dengan pengawasan dari CV. GHARIZMUR ENGINEERING KONSULTAN. Semua demi satu tujuan, menghidupkan kembali denyut nadi di setiap sudut kota.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR, Riski Insanul Riski, menjelaskan bahwa manfaat jalan lingkungan ini jauh melampaui sekadar kemudahan akses. Ia adalah jembatan yang menghubungkan mimpi dengan kenyataan. Jalan ini membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi, mempermudah distribusi hasil panen, dan mengalirkan potensi usaha baru. Lebih dari itu, jalan ini merajut kembali tenun sosial, mempererat ikatan antarwarga dan mempermudah akses menuju pendidikan dan kesehatan.
Di bawah naungan kepemimpinan Walikota Fadly Amran dan Wakilnya Maigus Nasir, jalan di Pauh kini menjadi cermin dari sebuah janji yang ditepati. Jalanan yang tadinya sunyi dan sepi kini bergema dengan derap langkah kaki yang penuh keyakinan. Warga Pauh, dengan senyum merekah, bersyukur karena kini mereka tidak lagi berjalan di atas jalan yang tak layak, melainkan di atas jalan yang kokoh, menapaki masa depan yang lebih cerah. Jalan ini adalah puisi dalam wujud beton, yang mengalunkan lagu kebanggaan dan harapan bagi seluruh masyarakat Pauh. (And)

 
 
 
 
