Hidup ini adalah sebuah lukisan. Terkadang warnanya cerah dan penuh kebahagiaan, kadang juga gelap dan mendung. Namun, terlalu sering kita sibuk mengkritisi setiap goresan yang salah, hingga lupa bahwa keindahan sejati justru terletak pada keseluruhan kanvas itu sendiri. Mengapa tidak kita coba meromantisasi setiap jejak yang kita pijak? Mengapa tidak kita pakaikan kacamata yang penuh kelembutan, untuk melihat bahwa bahkan kegagalan pun memiliki puisi tersendiri?
Pikiran adalah seniman terhebat dalam diri kita. Ia bisa menciptakan mahakarya keindahan, atau justru penjara yang mengurung kita dalam kegelisahan. Sungguh sayang, jika jatah lelah yang kita miliki dihabiskan hanya untuk mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi. Bayangkan, energi yang seharusnya bisa kita gunakan untuk menari di bawah hujan atau merangkai senyum untuk orang-orang tersayang, justru terkuras habis oleh badai overthinking yang tak berkesudahan. Ini adalah pemborosan yang paling tragis.
Mari kita latih hati untuk menjadi lebih berani dan santai. Fokuslah pada apa yang bisa kita kendalikan hari ini, usaha terbaik, niat tulus, dan hati yang lapang. Tentang bagaimana esok, biarkan saja ia datang dengan ceritanya sendiri. Kita tidak perlu menjadi peramal yang tahu segalanya. Kita cukup menjadi aktor yang berakting dengan sepenuh hati di panggung kehidupan.
Setiap cerita, baik itu berhasil atau gagal, adalah bagian dari takdir yang sedang kita jalani. Jika nanti ternyata kita gagal, bukankah setidaknya kita sudah mencoba? Bukankah setidaknya kita sudah memberikan yang terbaik dari diri kita? Itu saja sudah sebuah kemenangan. Karena hidup yang paling bermakna bukanlah tentang mencapai kesempurnaan, melainkan tentang berani menikmati setiap proses, dengan segala ketidaksempurnaannya.
Jadi, mari kita romantisasi hidup. Mari kita nikmati takdir ini layaknya sebuah perjalanan puitis, di mana setiap kesulitan adalah bait, dan setiap kebahagiaan adalah rima. Karena di antara pasang surutnya, selalu ada keindahan yang menanti untuk kita temukan.
Padang, 9 September 2029
By: Andarizal
