PADANG - 31 OKTOBER 2025 - Kabar baik datang dari Komplek Bukit Belimbing Indah, Kelurahan Kuranji, Kota Padang. Warga kini bisa bernapas lega menyambut transformasi signifikan di lingkungan mereka. Jalanan yang tadinya dipenuhi batu kerikil, tanah, dan pasir, kini telah berubah menjadi jalur kokoh berlapis beton.
Pengecoran jalan adalah solusi yang diyakini warga akan membawa dampak jangka panjang. Jalan beton dikenal lebih awet, tahan menahan beban berat, dan minim perawatan. Lebih penting lagi, ia menjamin permukaan tetap stabil, tidak becek saat musim hujan sebuah kenyataan yang selama ini menjadi keluhan rutin.
"Ini adalah pilihan yang sangat baik, terutama jika area perumahan seperti kami di sini memiliki lalu lintas kendaraan atau berada di area dengan cuaca yang ekstrem," ujar seorang warga setempat yang meminta inisialnya tidak disebut.
Transformasi ini terjadi di sepanjang Jalur II Komplek Bukit Belimbing Indah. Perubahan ini disambut dengan rasa syukur mendalam.
"Awalnya, sepanjang jalan ini benar-benar dipenuhi batu kerikil dan pasir. Kini, kami melihat jalan beton yang mulus. Ini perubahan besar," ungkap salah seorang warga.
Ia menambahkan, sepengetahuannya, proyek betonisasi ini terealisasi berkat dana Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) salah satu anggota DPRD Kota Padang dan dilaksanakan oleh Dinas PU Kota Padang.
Namun, di tengah rasa syukur atas jalan yang mulus, terselip nada tanya dan kecurigaan yang mengganjal. Isu tentang transparansi proyek mendadak muncul ke permukaan.
"Kami juga heran," timpal warga lainnya dengan raut bingung. "Kenapa papan informasi kegiatan ini tidak terpajang? Harusnya ada!"
Menurutnya, sebagai masyarakat, mereka memiliki hak untuk mengetahui rincian proyek yang didanai oleh uang rakyat. Papan informasi proyek adalah bentuk transparansi paling dasar, yang biasanya mencantumkan nama pelaksana, besaran anggaran, dan sumber dana.
"Kami masyarakat bawah patut tahu, apakah dana jalan beton ini memang bersumber dari Pokir anggota dewan. Jika iya, kami juga ingin tahu, siapa anggota dewan yang peduli tersebut," ungkapnya penuh rasa penasaran. "Heran kita, kaya ada yang ditutupin nampaknya."
Ketiadaan informasi ini bukan hanya memicu pertanyaan, tetapi juga menghilangkan kesempatan bagi anggota dewan yang bersangkutan untuk mendapatkan apresiasi atas kontribusinya.
Merasa ada kejanggalan, awak media berupaya mengonfirmasi hal ini kepada pihak yang berkompeten. Konfirmasi diarahkan kepada salah seorang perwakilan di Dinas PUPR Kota Padang, mengingat proyek ini menyangkut infrastruktur permukiman.
Sayangnya, upaya ini berujung pada kebuntuan. Pihak dinas yang dihubungi dilaporkan bungkam, tidak memberikan keterangan apapun terkait pembangunan jalan beton yang kini menjadi harapan baru bagi warga Bukit Belimbing Indah.
Situasi ini semakin menguatkan pertanyaan warga, jika proyek ini adalah wujud nyata dari aspirasi rakyat melalui dana Pokir, mengapa harus ada yang ditutup-tutupi?
Pembangunan jalan beton ini adalah bukti nyata peran wakil rakyat dalam pembangunan infrastruktur. Namun, transparansi dalam pelaksanaan proyek publik, termasuk pemasangan papan informasi, adalah kewajiban mutlak untuk menghindari kecurigaan dan memastikan akuntabilitas penggunaan anggaran daerah. (And)
