SUMBAR - 11 OKTOBER 2025 - Sepak bola adalah resonansi yang melampaui batas lapangan, sebuah "bahasa universal" yang memiliki kekuatan magis untuk membangkitkan emosi, mengukir memori abadi, dan yang terpenting, menyatukan jutaan jiwa dalam semangat kebersamaan yang tak lekang oleh zaman. Dari hiruk pikuk jalanan hingga kemegahan stadion, olahraga ini adalah katalisator untuk perubahan dan inspirasi menuju arah yang lebih baik.
Di tengah gairah yang membara ini, sebuah momen keakraban terekam dalam sebuah pertemuan santai, menyiratkan adanya sinergi dan visi yang sama untuk kemajuan sepak bola, khususnya di bumi Ranah Minang dan secara nasional.
Dalam suasana hangat di sebuah tempat bertuliskan "OTA LAPAU RAJORAJO", baru - baru ini terlihat deretan tokoh yang dikenal memiliki kepedulian mendalam terhadap perkembangan si kulit bundar. Mereka berkumpul, bukan dalam forum formal, melainkan di meja makan, yang justru seringkali menjadi tempat lahirnya ide-ide paling otentik dan komitmen yang tulus.
Di antara mereka, sosok Andre Rosiade, tokoh sepak bola nasional dan Anggota DPR RI yang telah lama dikenal karena upayanya dalam memajukan sepak bola usia dini di Sumatera Barat, tampak memberikan isyarat acungan jempol, merefleksikan optimisme dan semangat positif. Andre Rosiade sendiri tercatat sebagai tokoh yang mendirikan klub dan akademi sepak bola di Sumbar, serta aktif membuka berbagai kejuaraan usia muda, membuktikan komitmennya pada pembinaan dari level akar rumput.
Di sebelahnya, hadir pula Datuak Indra Rajo Lelo, yang merupakan salah satu tokoh sentral dalam kancah sepak bola Sumatera Barat. Kehadiran beliau melambangkan perpaduan antara kearifan lokal dengan semangat modernisasi, sebuah kombinasi yang vital dalam membangun pondasi sepak bola daerah.
Tak ketinggalan, terlihat Mastilizal Aye, S.H., Wakil Ketua DPRD Kota Padang yang juga dikenal sebagai tokoh sentral sepak bola Padang. Sebagai Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Padang, perhatian Mastilizal Aye terfokus pada kebangkitan klub kebanggaan daerah, PSP Padang, dan desakannya akan keberadaan stadion berkelas internasional. Sosoknya menyuarakan kebutuhan akan fasilitas representatif yang bukan hanya memajukan atlet, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi UMKM dan masyarakat sekitar.
Momen makan bersama ini lebih dari sekadar jamuan, ini adalah perwujudan dari konsolidasi visi. Melalui perbincangan yang terjalin akrab di antara hidangan yang tersaji, terlihat jelas bahwa mereka semua adalah individu-individu yang tergerak oleh satu kepedulian bersama: membawa sepak bola Sumatera Barat melangkah lebih jauh.
Pertemuan ini mengirimkan pesan kuat bahwa, kemajuan sebuah olahraga tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis di lapangan, tetapi juga pada kepemimpinan yang peduli, sinergi antara tokoh politik dan tokoh adat, serta komitmen terhadap pembinaan usia muda. Mereka adalah "arsitek" yang tengah merajut benang asa, memastikan bahwa gairah sepak bola di Ranah Minang akan terus menyala, menjadi fondasi kuat bagi kejayaan sepak bola Nasional. (And)