Fokus Kesiapsiagaan Bencana, Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni Terlihat di Rapat Koordinasi Padang
PADANG - 7 MEI 2025 - Auditorium Gubernur Sumatera Barat pada hari ini menjadi saksi berkumpulnya para pemangku kepentingan dalam sebuah forum penting: Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana tahun 2025. Bertempat di gedung megah tersebut, acara strategis ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, S.T., menandai dimulainya upaya konsolidasi langkah antisipasi bencana untuk tahun mendatang.
Sejak pagi, aroma kesiapsiagaan sudah terasa kuat di sekitar Auditorium Gubernur. Gedung tersebut tampak dipadati oleh tamu undangan dari berbagai penjuru, menunjukkan antusiasme dan kesadaran akan urgensi penanggulangan bencana. Selain forkopimda, deretan tokoh penting hadir memberikan bobot pada acara ini. Terlihat di antara hadirin yang memadati ruangan adalah perwakilan dari mancanegara, yakni Wakil Duta Besar Australia, yang kehadirannya menegaskan perhatian internasional terhadap isu bencana.
Tidak ketinggalan, legislator pusat Lisda Hendrajoni dari Komisi X DPR RI turut hadir, bersama dengan pimpinan daerah H. Jhon Kenedy Azis, SH., MH, Bupati Padang Pariaman. Puncak kehadiran tokoh nasional ditandai dengan kehadiran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, beserta rombongan, memberikan sinyal kuat dukungan dan arahan dari pemerintah pusat. Seluruh perwakilan pemerintah kota dan kabupaten se-Sumatera Barat juga tampak hadir, mencerminkan komitmen kolektif daerah dalam menghadapi potensi ancaman bencana.
Rapat koordinasi ini disebut-sebut sebagai bagian integral dari "Konsolidasi BPBD" – sebuah langkah krusial yang merujuk pada upaya sistematis untuk memperkuat dan meningkatkan koordinasi, kapasitas, serta efektivitas kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah di seluruh wilayah. Konsep konsolidasi ini, sebagaimana dijelaskan dalam forum tersebut, mencakup berbagai aspek vital demi respons bencana yang lebih tangguh.
Rapat koordinasi hari ini menjadi salah satu contoh konkret dari upaya konsolidasi ini, menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran dan menyusun strategi bersama. Selain rapat, konsolidasi BPBD juga diwujudkan melalui pelatihan-pelatihan intensif bagi anggota BPBD dan masyarakat, mengajarkan keterampilan vital seperti pertolongan pertama, teknik evakuasi, dan pemadaman kebakaran. Pembentukan jaringan kerja yang kuat dengan berbagai pihak, termasuk lembaga bantuan kemanusiaan, organisasi non-pemerintah, dan institusi pendidikan, juga menjadi fokus untuk memperkuat kolaborasi.
Secara keseluruhan, tujuan utama dari konsolidasi BPBD ini sangat jelas: meningkatkan kesiapsiagaan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana yang ada, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional dalam penanganan bencana, mempererat koordinasi dan kolaborasi di antara seluruh stakeholder, serta pada akhirnya, meningkatkan kapasitas BPBD secara menyeluruh dalam menghadapi setiap potensi bencana yang mungkin terjadi di masa depan. Pertemuan hari ini diharapkan dapat melahirkan rencana aksi yang solid untuk Sumatera Barat yang lebih tangguh di tahun 2025. (And)