PADANG - 14 JULI 2025 - Kabar mengenai pengunduran diri Jongguk Maransi Siagian dari Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) santer terdengar. Namun, bagi Andarizal, sang Ketua Pendiri organisasi kewartawanan ini, keputusan tersebut bukanlah hal yang mengejutkan. Ia memaklumi langkah Siagian, seraya menguak tabir permasalahan yang selama ini membayangi tubuh organisasi.
Bukan suasana tidak kondusif, melainkan keretakan harmonisasi antara pengurus KJI Sumatera Barat dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menjadi benang merah dari polemik ini. "Sebenarnya bukan masalah tidak kondusif, tapi antara pengurus KJI Sumbar dengan pengurus DPP kurang harmonis," ungkap Andarizal dengan nada prihatin.
Andarizal tak menampik bahwa akar masalah terletak pada ketidaktransparanan pengurus KJI Sumatera Barat dalam setiap program yang mereka gulirkan. Lebih jauh, ia menyoroti bahwa tindakan mereka telah melenceng jauh dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) yang menjadi pedoman utama organisasi. Sebuah pelanggaran yang tentu saja mengikis kepercayaan dan memicu disharmoni.
Sebagai penggagas dan pendiri KJI, Andarizal adalah sosok yang mengeluarkan Surat Keputusan (SK) kepada Jongguk Maransi Siagian. Oleh karenanya, ia sangat memahami beban dan kekecewaan yang mungkin dirasakan Siagian. Namun, di balik pemakluman itu, terselip sebuah refleksi. "Meskipun demikian, Siagian harusnya introspeksi diri kenapa bawahan tidak patuh," ujar Andarizal, seolah ingin menyiratkan bahwa kepemimpinan yang efektif juga memerlukan dukungan dari jajaran di bawahnya.
Kendati demikian, Andarizal menegaskan bahwa kepergian Siagian tidak akan menggoyahkan pondasi KJI. Dengan keyakinan penuh, ia menyatakan, "Dan mengenai pengunduran diri Siagian, meskipun tanpanya, KJI akan tetap baik baik saja, selamanya akan tetap baik baik saja." Sebuah pernyataan yang menggarisbawahi komitmen KJI untuk terus berkarya, terlepas dari dinamika internal yang mungkin terjadi. KJI, menurutnya, adalah entitas yang lebih besar dari sekadar individu, sebuah wadah kolaborasi jurnalis yang akan terus eksis demi kepentingan bersama. "Di sebuah organisasi itu datang dan pergi sudah biasa," terang Andarizal. *