SUMBAR - 29 JULI 2025 - Musim penghujan kerap membawa kekhawatiran bagi warga Jorong Aia Putiah, Kenagarian Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Batang Sanipan, urat nadi kehidupan di wilayah ini, seringkali meluap, menenggelamkan Jalan Lintas Sumbar-Riau, merendam rumah-rumah penduduk, dan merusak lahan pertanian yang menjadi tumpuan hidup mereka. Namun, di tengah kepungan bayang-bayang banjir, kini seberkas harapan terbit terang.
Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang, melalui kegiatan swakelola berkala pada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan (OP) Sumber Daya Air (SDA) II, sedang mengukir asa baru. Sejak 18 Juli dan direncanakan hingga 6 Agustus 2025, Batang Sanipan menjadi saksi upaya keras normalisasi dan pengerukan sedimen.
Satriawan, sosok yang memegang kendali sebagai PPK OP BWS Sumatera V Padang, menjelaskan dengan gamblang tujuan mulia di balik proyek ini. "Upaya normalisasi ini kami lakukan untuk mencegah terjadinya banjir yang kerap menggenangi Jalan Lintas Sumbar-Riau, permukiman masyarakat, dan khususnya areal pertanian di Jorong Aia Putiah," tuturnya. Sebuah janji yang menjadi dambaan lama bagi warga setempat.
Pada hari Selasa, 22 Juli, riuhnya alat berat masih terdengar di sepanjang 0,6 kilometer aliran Batang Sanipan. Ekskavator berwarna kuning perkasa mengeruk lumpur dan sedimen yang selama ini menjadi biang keladi penyempitan dan pendangkalan sungai. Setiap ayunan lengan mesin itu seolah mengikis kecemasan, menggantinya dengan optimisme akan masa depan yang lebih cerah.
Antusiasme dan rasa syukur masyarakat tak terbendung. Sebagai bentuk apresiasi tulus, PPK OP SDA II yang hadir mewakili BWS Sumatera V Padang, disambut hangat dengan jamuan makan siang di lokasi pekerjaan. Aroma masakan rumahan berbaur dengan semilir angin sawah, menciptakan suasana kebersamaan yang mengharukan. Ini bukan sekadar makan siang, melainkan simbol ikatan kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun negeri.
Yulianto (49), seorang warga lokal yang telah merasakan pahitnya dampak banjir bertahun-tahun, tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. "Kami sangat merasa berterima kasih sekali dengan adanya kegiatan OP-SDA BWSS-V ini. Sebab, dengan adanya normalisasi sungai, atas adanya giat ini kami ucapkan terima kasih pada pihak BWSS-V Padang," ucapnya tulus, matanya memancarkan harapan.
Kini, setiap kali menatap Batang Sanipan yang perlahan kembali bernapas lega, masyarakat Jorong Aia Putiah memanjatkan doa. Mereka berharap, pekerjaan ini bukan hanya sekadar proyek fisik, melainkan jaminan rasa aman yang abadi. Sebuah jaminan bahwa meskipun musim penghujan tiba nantinya, senyum mereka tak akan lagi luntur digantikan oleh tangis dan kekhawatiran. Batang Sanipan kini bukan hanya sekadar sungai, ia adalah simbol harapan yang terangkai, mengalirkan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh warganya. (And)