-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Translate

    Iklan

    Iklan

    Jaga Adab Saat Demo: Pesan Penting Gubernur Sumbar untuk Masyarakatnya

    Minggu, 31 Agustus 2025, Agustus 31, 2025 WIB Last Updated 2025-09-01T00:29:47Z

    PADANG - 1 SEPTEMBER 2025 - Dalam lanskap sosial-politik yang terus bergerak, demonstrasi sering kali menjadi wujud nyata dari suara rakyat. Namun, di Sumatera Barat, aspirasi ini diarahkan untuk disampaikan tidak hanya secara lantang, tetapi juga bermartabat sesuai dengan falsafah lokal. Sebuah surat edaran dari Gubernur Sumatera Barat yang dikeluarkan pada 29 Agustus 2025, secara gamblang mengajak masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dengan tertib, beradab, dan beradat.

    Surat edaran ini bukan sekadar imbauan formal, melainkan cerminan dari akar budaya Minangkabau yang dalam, yaitu "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (Adat bersendikan hukum Islam, hukum Islam bersendikan Al-Qur'an). Filosofi ini menegaskan bahwa setiap tindakan, termasuk demonstrasi, harus dilandasi oleh moralitas dan etika yang kuat.


    Pesan utama dari surat ini merangkum tiga pilar fundamental yang harus dijunjung tinggi dalam setiap aksi:


     * Tertib: Ini adalah fondasi pertama. Menyampaikan aspirasi harus dilakukan dengan mengikuti aturan hukum yang berlaku. Artinya, demonstrasi bukanlah ajang untuk menciptakan kekacauan atau mengganggu ketenteraman umum. Sebaliknya, ia harus menjadi wujud partisipasi publik yang terstruktur dan teratur.


     * Beradab: Lebih dari sekadar tertib, beradab menuntut demonstran untuk menjauhi kekerasan. Tidak ada tempat untuk perusakan fasilitas umum atau tindakan yang menimbulkan ketakutan. Demonstrasi yang beradab adalah demonstrasi yang menghormati sesama, di mana perbedaan pandangan disikapi dengan bijak dan bukan dengan amarah.


     * Beradat: Inilah yang membedakan. Pilar ini merujuk pada budaya Minangkabau yang luhur. Menyampaikan aspirasi haruslah dilakukan dengan menjaga sopan santun dan etika, sehingga tujuan mulia tidak tercoreng oleh cara-cara yang merusak marwah masyarakat. Demonstrasi yang beradat adalah demonstrasi yang memperkuat persatuan, bukan memecah belah.


    Surat edaran ini juga secara tegas mengingatkan bahwa demonstrasi harus ditujukan untuk memperkuat persatuan dan kedaulatan bangsa. Ini adalah pesan penting untuk menjaga agar gerakan massa tidak ditunggangi oleh kepentingan politik praktis yang hanya akan merugikan masyarakat. Demonstrasi yang ideal, menurut surat ini, adalah sarana untuk memperjuangkan keadilan secara bermartabat, bukan sekadar wadah untuk melampiaskan kemarahan.


    Dengan semangat ini, masyarakat Sumatera Barat diajak untuk membuktikan bahwa aspirasi bisa disalurkan secara efektif dan damai, tanpa mengorbankan nilai-nilai luhur yang telah diwarisi turun-temurun. Ini adalah sebuah narasi yang mengajak kita untuk merenung: bahwa hak untuk bersuara datang dengan tanggung jawab untuk menjaganya tetap mulia. (And) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini