PADANG - 18 SEPTEMBER 2025 - Di bawah langit Padang yang sesekali memayungi, sebuah cerita baru terukir di atas aspal. Bukan sekadar hamparan beton, melainkan sebuah narasi yang dianyam dari debu, kerja keras, dan secercah harapan. Di sudut Perumahan Pondok Permai, Kelurahan Limau Manis Selatan, kini terbentang urat nadi baru yang menghidupkan kembali denyut aktivitas warganya.
Dulu, jalan di sini adalah saksi dari kerut dan retak, seperti garis-garis tua di telapak tangan yang menyimpan kisah panjang. Jalanan yang bergelombang seolah mengisahkan perjalanan yang tak mudah. Namun, kini, semuanya berubah. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui sentuhan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PRKPP), telah melabuhkan perhatiannya di sini. Mereka bukan hanya membangun, melainkan merajut kembali senyum di wajah-wajah penduduk.
Proyek yang diberi nama “Jalan Lingkung Kota Padang 19” ini, seolah menjadi napas segar bagi tiga ruas utama, Jalan Garuda Utama, Jalan Rajawali Utama, dan Jalan Rajawali 1. Dengan anggaran APBD senilai lebih dari Rp835 juta, aspal hitam nan halus kini melapisi kembali jejak-jejak usang. Ini adalah metode overlay, sebuah cara cerdas untuk memberi kehidupan kedua pada jalanan tanpa perlu merobohkan kenangan lama.
Jalan yang kini mulus adalah cerminan dari ketelitian dan dedikasi. Seperti yang disampaikan oleh Kabid Kawasan Pemukiman, Viky Rahmat Triandra, pada awak media, setiap jengkalnya telah melalui uji coredrill - sebuah proses ilmiah yang memastikan kualitas dan ketebalan aspal sesuai standar. Ini bukan sekadar membangun, tetapi membangun dengan hati, memastikan setiap langkah memberikan manfaat yang maksimal.
Kini, riuh rendah kendaraan tak lagi dibalut getaran. Langkah-langkah kaki terasa lebih ringan, dan senyum anak-anak yang bermain sepeda menjadi lebih lepas. Jalanan baru ini adalah janji yang ditepati, sebuah bukti bahwa pembangunan tak hanya tentang infrastruktur, melainkan juga tentang menumbuhkan rasa nyaman, kebahagiaan, dan harapan yang baru bagi setiap jiwa yang melintas di atasnya. Jalan ini adalah kanvas hitam, tempat di mana setiap hari, kisah-kisah indah akan terus dilukiskan. (And)