Misteri Pembangunan SMA 3 Gunung Talang: Alat Berat di Lokasi, Kabid Sapras Disdik Sumbar Bilang "Tak Ada Proyek Tahun Ini”

SOLOK, SUMBAR – 27 MEI 2025 - Sebuah ironi membayangi proses pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMA Negeri 3 Gunung Talang di Kabupaten Solok. Janji peningkatan kualitas pendidikan yang digaungkan sejak peletakan batu pertama pada 21 September 2024 silam oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kini dihadapkan pada realita yang membingungkan dan pernyataan yang saling bertolak belakang.

Tepat sembilan bulan setelah seremoni akbar yang dihadiri Gubernur Mahyeldi, yang kala itu berjanji pembangunan akan terus berlanjut hingga 2025, SMA Negeri 3 Gunung Talang masih jauh dari kata rampung. Namun, justru pemandangan di lokasi proyek yang memicu tanda tanya besar.

Awak media yang penasaran akan kelanjutan megaproyek pendidikan ini, mendapati alat berat eskavator gagah berdiri di tengah hamparan tanah merah yang tampak baru diratakan. Jejak-jejak aktivitas yang baru saja usai begitu kentara, seolah mengukuhkan dimulainya kembali pengerjaan. Pemandangan ini sontak mengundang decak heran dan spekulasi di kalangan warga sekitar.

"Aneh ya, gedung sekolah belum siap, tapi ada plang merek yang tampak terlihat baru dipasang ini bertuliskan PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PENDIDIKAN, SMA NEGERI 3 GUNUNG TALANG, Alamat: Jalan Lintas Sumatera Aro Talang Kec. Gunung Talang Kab.Solok, Kode Pos: 27365," seakan siap menerima siswa-siswi baru, ungkap seorang warga setempat yang enggan disebut namanya, memperlihatkan kebingungan yang merata. Bagaimana tidak, plang yang terkesan baru tersebut kontras dengan kondisi bangunan yang masih setengah jadi.

Namun, kejutan sesungguhnya datang dari pernyataan resmi. Saat awak media mencoba mengonfirmasi langsung kepada Deni Irwan, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pendidikan Sumbar, jawaban yang diterima justru di luar dugaan. Melalui pesan WhatsApp, Deni Irwan dengan singkat namun tegas menyatakan, "Ndak ado proyek tahun kini do. Tapi lah di efesiensi DAK samo DAU lah di pangkas."

Pernyataan ini jelas bertolak belakang dengan apa yang terlihat di lapangan. Kehadiran alat berat dan tanda-tanda aktivitas penataan lahan seolah menampar keras narasi "tidak ada proyek tahun ini". Kontradiksi ini menciptakan kabut tebal atas transparansi dan akuntabilitas proyek yang didambakan masyarakat tersebut.

Tahap I pembangunan infrastruktur SMAN 3 Gunung Talang Tahun Anggaran 2024 sendiri telah menelan anggaran fantastis, mencapai Rp 1.363.178.000. Dana sebesar itu, berdasarkan dokumen, telah terkontrak dan dilaksanakan oleh CV. Alrahmah sebagai kontraktor pelaksana, dengan CV. Ocean Tanamo Konsultan sebagai pihak supervisi.

Ketika awak media kembali mencoba mengorek lebih dalam, menanyakan apakah pembangunan tahap kedua gedung sekolah ini akan segera dimulai, Deni Irwan memilih membisu. Bungkamnya sang Kabid seolah menambah daftar panjang pertanyaan yang belum terjawab, meninggalkan masyarakat dan publik dalam kegelapan informasi.

Situasi ini tidak hanya memicu tanda tanya akan keberlanjutan proyek, tetapi juga menyoroti potensi kesenjangan informasi antara pemerintah dan masyarakat. Harapan akan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda Solok kini tergantung di antara janji yang diucapkan, realitas di lapangan, dan pernyataan yang menggantung. Akankah pembangunan SMA Negeri 3 Gunung Talang menjadi simbol nyata komitmen pendidikan, atau justru akan menjadi cerminan dari sebuah proyek yang diselimuti misteri? Hanya waktu yang akan menjawab. 

Penulis: Andarizal


Topik Terkait

Baca Juga :